8 Makanan Yang Hampir Punah

Clorot Asli Purworejo

Makanan yang menjadi ciri khas suatu daerah tersebut tidak selalu tersedia, ada pula yang jarang ditemukan, bahkan dianggap hampir punah. Berbicara tentang makanan Indonesia memang tidak ada habisnya. 

Setiap hari, para chef membuat menu baru yang terinspirasi dari menu tradisional yang sudah ada di Indonesia. Sayangnya, variasi yang berbeda tersebut akhirnya menenggelamkan beberapa kuliner lainnya. Termasuk kuliner yang menjadi salah satu ciri khas suatu daerah tersebut.

Tidak hanya hewannya saja yang bisa punah, hidangan tradisional Indonesia ini juga terancam punah. Ada beberapa alasan mengapa makanan tersebut begitu sulit ditemukan, salah satunya karena bahan dasar makanan tersebut mungkin sulit di dapatkan dan lain-lainnya.

Daftar Isi:
  1. Gulo Puan Asal Palembang
  2. Sayur Babanci Asal Betawi
  3. Mi Lethek Asal Bantul 
  4. Bubur Bassang Asal Makassar
  5. Wedang Tahu Asli Semarang
  6. Grontol Asli Jawa Tengah
  7. Kidu Asli Sumatera Utara
  8. Clorot Asli Purworejo
Berikut delapan daftar makanan khas Indonesia yang sepertinya sudah sulit dijumpai. Makanan apa saja?

1. Gulo Puan Asal Palembang

Dilihat dari namanya, tentunya bahan dasar makanan ini adalah gula pasir. Sebab berbahan dasar gula, makanan khas Palembang ini sangat manis. Banyak orang yang mengatakan bahwa Gulo Puan adalah keju dari Sumatera Selatan. Menariknya, makanan yang terancam punah ini dulunya merupakan makanan para raja.

Bahan dasar gulo puan ini adalah gula pasir dan susu kerbau. Untuk menyiapkan sajian ini membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar tiga hingga empat jam. Selama itu adonan harus diaduk terus menerus agar tidak gosong karena adonan mempunyai rasa yang manis dan mudah gosong. Selain itu, proses yang lama untuk mendapatkan susu kerbau juga cukup sulit sehingga makanan ini jarang dijumpai setiap harinya.

2. Sayur Babanci Asal Betawi

Jangan kaget dengan nama yang sangat unik ini. Dan jangan heran jika Anda menikmati sayuran ini tanpa ada sayuran di dalamnya. Memang namanya sayur babanci, tapi di dalamnya ada daging sapi, kelapa muda,petai yang dicelupkan ke dalam kuah asam jawa. Hanya dari penampilannya saja sudah membuatnya sulit untuk ditelan. Karena citarasanya yang khas dan kaya akan kuah santannya.

Sayur babanci saat ini sudah jarang ditemukan di beberapa rumah makan dan rumah makan di Betawi. Seringkali sajian sayur ini dibuat saat ada hajatan atau acara besar saja. Jadi jika ingin menikmati sayur ini harus siap menunggu acara atau event yang besar, tapi bisa coba memasaknya sendiri. Menikmati kombinasi daging sapi dan petai yang luar biasa serta saus santan yang lezat.

3. Mi Lethek Asal Bantul 

Hidangan mie ini merupakan makanan khas masyarakat Bantul. Nama unik ini terinspirasi dari tampilan bihunnya yang katanya kurang menarik. Sekilas mie lethek berwarna hitam, kurang gurih dan berminyak. Lethek jika dalam bahasa Jawa kurang menarik atau biasa digunakan untuk menyebut nama ampas kopi. Mie ini terbuat dari gaplek dan tepung tapioka. Meskipun warnanya tidak menarik, namun memiliki nuansa yang tak tertandingi.

Bukan hanya itu, warna kuning gading dan warnanya yang agak kusam membuatnya menjadi melegenda. Seperti mie pada umumnya, mies ini ering diolah menjadi mie tumis dan rebus. Jadi bisa juga dijadikan campuran nasi goreng khas magelang. Jika sudah diolah, maka orang akan lupa warnanya yang kusam. Aromanya yang menawan dan cita rasanya yang menggugah selera membuat sajian mie ini semakin diminati oleh banyak orang.

4. Bubur Bassang Asal Makassar

Bubur Bassang ini berasal dari Sulawesi, khususnya di wilayah Makassar. Nama bassang diambil dari kata bassoro yang artinya penuh atau kenyang. Makanan ini terbuat dari jagung halus dan santan, disajikan dalam bentuk bubur. Bubur Bassang ini dulunya sering disajikan sebagai menu sarapan pagi di Makassar.

Karena jarang ditemukan dan peminatnya sedikit, sejumlah pedagang bubur Bassang mulai menawarkan inovasi baru. Beberapa topping yang lebih populer saat ini adalah coklat dan milo untuk rasa dan penampilan yang lebih menarik.

5. Wedang Tahu Asli Semarang

Tahu, sering menjadi bahan makanan yang dijadikan lauk. Bayangkan tahu bisa disajikan dengan sambal atau hidangan lainnya lho. Namun kali ini tahu dijadikan sebagai minuman yang khas dan enak. Khusus wedang tahu. Minuman ini merupakan ciri khas dari Yogyakarta, sebenarnya minuman ini berasal dari China namun pertama kali diperkenalkan di Indonesia di kota Semarang.

Minuman ini termasuk sari kedelai yang direbus selama kurang lebih empat jam hingga tahu menjadi kalis. Disajikan dengan jahe sehingga bisa menghangatkan badan setelah diminum, sayangnya minuman ini jarang ditemui karena minimnya orang yang menjualnya.

6. Grontol Asli Jawa Tengah

Makanan berbahan jagung memang identik dengan makanan khas Indonesia. karena kebanyakan jagung juga bisa digunakan sebagai pengganti nasi putih (rice). Satu lagi makanan tradisional yang hampir punah adalah jagung grontol. Hidangan ini terbuat dari jagung muda yang manis lalu dikupas dan ditaburi parutan kelapa muda di atasnya.

Di Jawa Tengah disebut dengan jagung grontol, tetapi di Bandung atau Sunda disebutnya dengan jagung brondong. Resepnya cukup sederhana, jagung cukup direbus. Saat sudah matang, angkat dan kupas, lalu taburi dengan kelapa dan gula pasir diatasnya. Manisnya jagung dan gula yang dipadukan dengan parutan kelapa yang asin semakin menambah kenikmatannya.

7. Kidu Asli Sumatera Utara

Kidu merupakan makanan asli Suku Karo. Jenis makanan ini sering dijadikan menu utama dalam acara adat tahunan. Makanan ini tergolong ekstrim karena bahan dasarnya adalah ulat pohon ENAU pada pohon yang sudah membusuk. Tahukah Anda, ulat pohon ENAU bisa langsung dimakan mentah atau dimasak terlebih dahulu dengan bumbu arsik.

Makanan ini tergolong langka karena sulit menemukan bahan utamanya(ulat pohon ENAU). Tidak hanya bahan utama saja, tetapi juga bahan atau bumbu tambahannya pun tidak mudah ditemukan. Selain itu, diperlukan keahlian khusus untuk memasak hidangan ini, karena memasak dengan cara yang salah dapat mengakibatkan sakit pada perut.

8. Clorot Asli Purworejo

Kue basah yang juga dikenal dengan kue pasar ini merupakan makanan khas daerah Purworejo. Hidangan ini terbuat dari tepung beras dan gula merah yang dikukus dan dibungkus dengan daun kelapa (daun kelapa muda). Membuat hidangan ini membutuhkan ke sabaran dan keterampilan karena membuatnya harus berhati-hati saat menuangkan tepung ke dalam wadah yang terbuat dari janur kelapa.

Tidak hanya itu, harus diperhatikan, lilitan janur kelapanya juga harus benar-beinar rapat dan kencang. Ini untuk memprediksi adonan tidak akan tumpah. Setelah matang, menikmati sajian ini cukup mudah. Anda hanya perlu menekan lembut bagian bawah (kerucutnya) kelapa dan kue clorot akan keluar dari bungkusnya.

0 Response to "8 Makanan Yang Hampir Punah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel